Sabtu, 31 Januari 2015

OPERASI AIRASIA

OPERASI AIRASIA
BERAPA DAN SIAPA YANG MEMBIAYAI
 
http://www.independent.co.uk/incoming/article9970308.ece/alternates/w620/34-AirAsia-AP.jpg
Pemerintah diminta membuka secara gamblang biaya pencarian pesawat dan korban kecelakaan AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Menurut pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, pihak maskapai AirAsia juga ikut bertanggung jawab dalam pembiayaan operasi pencarian.
"Yang menjadi masalah biaya operasi ini gimana? Masa dibebankan ke pemerintah Indonesia, pihak maskapai juga harus bertanggung jawab," kata Arista kepada Okezone, Selasa (6/1/2015) malam.
Arista menjelaskan, meski pesawat terregistrasi di Indonesia, pihak Malaysia sebagai negara induk perusahaan AirAsia wajib ikut berkontribusi dalam misi pencarian. “Malaysia juga harus mengambil tindakan," tegasnya.
Karena itulah, penting bagi pemerintah untuk membuka kepada publik berapa biaya operasi pencarian ini pesawat yang jatuh setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Juanda, Minggu 28 Desember lalu itu. Terlebih, pencarian masih akan terus berlangsung hingga Presiden sebagai pimpinan tertinggi dalam misi pencarian menyatakan operasi dihentikan.
"Seharusnya dibuka ke publik, besaran biaya operasi ini berapa. Didapat dari mana saja sehingga masyarakat bisa tahu semua masalah ini," katanya.
Operasi pencarian dan evakuasi korban serta badan pesawat Air Asia QZ 8510 tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit. Hitung saja, dalam setiap hari puluhan kapal, pesawat dan armada lainnya kerahkan ke lokasi pencarian Air Asia. Berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Lalu siapa yang mengeluarkan biaya operasi kemanusian berskala besar itu?
Menurut Ketua Komisi V Bidang Perhubungan DPR, Fary Djemy Francis, anggaran pencarian itu seluruhnya ditanggung oleh negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015. Basarnas Ungkap Proses Terangkatnya 3 Jenazah Korban AirAsia
"Kan apa yang Basarnas lakukan masih berkiatan dengan APBN," kata Fary di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin 5 Januari 2015.
Menurut Fary, pada saat dia bertemu dengan Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, dia sempat mengeluhkan anggaran Basarnas yang terbatas.
"Tadi (Soelistyo) bilang agak pusing juga nih anggarannya nggak ada," ujar dia.
Namun, meski demikian, dia bersyukur banyaknya bantuan bahan bakar dari berbagai pihak. Serta pihak asing yang membantu pun mereka swasembada sendiri. "Kepala basarnas bilang anggaran beberapa dukungan dari armada asing itu mereka melakukan upaya sendiri," ujar dia. Kemudian, kata Fary, ada juga bantuan bahan bakar dari BP Migas dan perusahaan minyak milik Perancis, Total.
"Mereka berkerelaan juga dukung dalam operasional pencarian dan pertolongan ini," ujar dia. Kemudian, kata dia, Komisi V DPR juga akan memberikan dukungan anggaran secara politik.
"Berkaitan dengan biaya beberapa komponen menanggung biaya sendiri tentu ada batas waktunya makanya kita datang kesini untuk beri dukungan ke basarnas sebagai leading sector. Tentu ada kaitannya dengan anggaran itu," kata dia.
Namun, Fary tidak merinci lebih jauh dukungan anggaran seperti apa yang akan diberikan DPR. Fary, juga mengaku belum mengetahui berapa total biaya yang dibutuhkan Basarnas dalam upaya pencarian ini.

Sumber:
http://m.news.viva.co.id/news/read/575009-seluruh-biaya-operasi-sar-airasia-ditanggung-negara

http://news.okezone.com/read/2015/01/07/337/1088826/berapa-biaya-pencarian-pesawat-korban-airasia

0 komentar:

Posting Komentar